Saingan Berat Bidadari Surga
Berat .. berat ..
Saingan berat bidadari surga
Dalam sebuah buku karya Salim A. Fillah, ada sebuah dialog antara Rasulullah saw dengan Ummu Salamah tentang sosok bidadari yang Allah sebutkan beberapa kali dalam firmanNya (QS. Ad Dukhan : 51-54, Al Waqiah : 23 dan 37, Ar Rahman : 70, As Shaffat : 49).
Al Imam Ath Thabrani meriwayatkan sebuah hadist dari Ummu Salamah, bahwa ia radhiyallahu’anha berkata, “ya Rasulullah, jelaskan padaku firman Allah tentang bidadari-bidadari yang bermata jeli ..”. Beliau menjawab,
“.. bidadari yang kulitnya bersih, matanya jeli dan lebar, rambutnya berkilau bak sayap burung Nasar”. Aku (Ummu Salamah) berkata lagi, “jelaskan padaku ya Rasulullah, tentang firmanNya : laksana mutiara yang tersimpan baik (QS. Al Waqiah : 23) ..”. Beliau menjawab, “kebeningannya seperti kebeningan mutiara di kedalaman lautan, tak pernah tersentuh tangan manusia ..”. Aku bertanya, “ya Rasulullah, jelaskan kepadaku tentang firman Allah : di dalam surga itu ada bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik (QS. Ar Rahman : 70) ..”. Beliau menjawab, “akhlaknya baik dan wajahnya cantik jelita”. Aku bertanya lagi, “jelaskanlah padaku firman Allah : seakan-akan mereka adalah telur (burung unta) yang tersimpan baik (QS. As Shaffat : 49) ..”. Beliau menjawab, “kelembutannya seperti kelembutan kulit yang ada di bagian dalam telur dan terlindung dari kulit bagian luarnya atau yang biasa disebut putih telur”. Aku bertanya lagi, “ya Rasulullah jelaskan padaku firman Allah : penuh cinta lagi sebaya umurnya (QS. Al Waqiah : 37) ..”. Beliau menjawab, “mereka adalah wanita-wanita yang meninggal di dunia dalam usia lanjut dalam keadaan rabun dan beruban. Itulah yang dijadikan Allah tatkala mereka sudah tahu, lalu Allah menjadikan mereka sebagai wanita-wanita gadis, penuh cinta, bergairah, mengasihi, dan umurnya sebaya.”
Subhanallah ..
Rasanya sempurna banget bidadari itu ya?
Bisa g sich kita secantik bidadari itu? Mungkin sahabat akan menjawab ‘nggak mungkin’, atau ‘ngayal banget pengen jadi bidadari langit, kita kan makhluk bumi yang penuh dosa’.
Ternyata tebakan sahabat salah, coba simak baik-baik ya ..
Aku (Ummu Salamah) bertanya lagi, “ya Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia ataukah bidadari bermata jeli?”. Beliau menjawab, “wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari-bidadari seperti kelebihan apa yang nampak dari apa yang tak terlihat.” Aku bertanya, “mengapa wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari?.” Beliau menjawab, “karena sholat mereka, puasa dan ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka adalah kain sutera, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau, perhiasannya kekuningan, sanggulnya mutiara dan sisirnya terbuat dari emas. Mereka berkata, ‘kami hidup abadi dan tidak mati. Kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali. Kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali. Kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya.’”
Nah jelaskan .. ternyata wanita-wanita sholehah adalah saingan berat buat bidadari yang 'Subhanallah' banget itu.
Dari hadist yang diriwayatkan oleh At Tirmidzi, “dari Muadz ibn Jabal, ia Radhiyallahu’anhu berkata, ‘Rasulullah saw bersabda : tiada seorang istri menggodai suaminya, melainkan bidadari calon isterinya di surga berkata : jangan ganggu dia, semoga Allah membunuhmu, ia hanya sementara ada di sisimu dan hampir meninggalkanmu untuk kembali kepada kami’.”
Wuih .. kayaknya cemburu berat tuch .. hihihihi
Padahal wanita sholehah itu lebih utama dan menjadi wanita surga yang kekal, seperti disebutkan Rasul dalam dialognya dengan Ummu Salamah. Pengen jadi saingan berat bidadari yang cantik jelita, baik akhlaknya, tak pernah tersentuh, lembut, dan seterusnya???
Caranya adalah jadilah BIDADARI-BIDADARI DUNIA (Wanita Sholehah) yang lebih dari segala keindahan bidadari-bidadari surga.
Sumber :
Berat .. berat ..
Saingan berat bidadari surga
Dalam sebuah buku karya Salim A. Fillah, ada sebuah dialog antara Rasulullah saw dengan Ummu Salamah tentang sosok bidadari yang Allah sebutkan beberapa kali dalam firmanNya (QS. Ad Dukhan : 51-54, Al Waqiah : 23 dan 37, Ar Rahman : 70, As Shaffat : 49).
Al Imam Ath Thabrani meriwayatkan sebuah hadist dari Ummu Salamah, bahwa ia radhiyallahu’anha berkata, “ya Rasulullah, jelaskan padaku firman Allah tentang bidadari-bidadari yang bermata jeli ..”. Beliau menjawab,
“.. bidadari yang kulitnya bersih, matanya jeli dan lebar, rambutnya berkilau bak sayap burung Nasar”. Aku (Ummu Salamah) berkata lagi, “jelaskan padaku ya Rasulullah, tentang firmanNya : laksana mutiara yang tersimpan baik (QS. Al Waqiah : 23) ..”. Beliau menjawab, “kebeningannya seperti kebeningan mutiara di kedalaman lautan, tak pernah tersentuh tangan manusia ..”. Aku bertanya, “ya Rasulullah, jelaskan kepadaku tentang firman Allah : di dalam surga itu ada bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik (QS. Ar Rahman : 70) ..”. Beliau menjawab, “akhlaknya baik dan wajahnya cantik jelita”. Aku bertanya lagi, “jelaskanlah padaku firman Allah : seakan-akan mereka adalah telur (burung unta) yang tersimpan baik (QS. As Shaffat : 49) ..”. Beliau menjawab, “kelembutannya seperti kelembutan kulit yang ada di bagian dalam telur dan terlindung dari kulit bagian luarnya atau yang biasa disebut putih telur”. Aku bertanya lagi, “ya Rasulullah jelaskan padaku firman Allah : penuh cinta lagi sebaya umurnya (QS. Al Waqiah : 37) ..”. Beliau menjawab, “mereka adalah wanita-wanita yang meninggal di dunia dalam usia lanjut dalam keadaan rabun dan beruban. Itulah yang dijadikan Allah tatkala mereka sudah tahu, lalu Allah menjadikan mereka sebagai wanita-wanita gadis, penuh cinta, bergairah, mengasihi, dan umurnya sebaya.”
Subhanallah ..
Rasanya sempurna banget bidadari itu ya?
Bisa g sich kita secantik bidadari itu? Mungkin sahabat akan menjawab ‘nggak mungkin’, atau ‘ngayal banget pengen jadi bidadari langit, kita kan makhluk bumi yang penuh dosa’.
Ternyata tebakan sahabat salah, coba simak baik-baik ya ..
Aku (Ummu Salamah) bertanya lagi, “ya Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia ataukah bidadari bermata jeli?”. Beliau menjawab, “wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari-bidadari seperti kelebihan apa yang nampak dari apa yang tak terlihat.” Aku bertanya, “mengapa wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari?.” Beliau menjawab, “karena sholat mereka, puasa dan ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka adalah kain sutera, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau, perhiasannya kekuningan, sanggulnya mutiara dan sisirnya terbuat dari emas. Mereka berkata, ‘kami hidup abadi dan tidak mati. Kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali. Kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali. Kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya.’”
Nah jelaskan .. ternyata wanita-wanita sholehah adalah saingan berat buat bidadari yang 'Subhanallah' banget itu.
Dari hadist yang diriwayatkan oleh At Tirmidzi, “dari Muadz ibn Jabal, ia Radhiyallahu’anhu berkata, ‘Rasulullah saw bersabda : tiada seorang istri menggodai suaminya, melainkan bidadari calon isterinya di surga berkata : jangan ganggu dia, semoga Allah membunuhmu, ia hanya sementara ada di sisimu dan hampir meninggalkanmu untuk kembali kepada kami’.”
Wuih .. kayaknya cemburu berat tuch .. hihihihi
Padahal wanita sholehah itu lebih utama dan menjadi wanita surga yang kekal, seperti disebutkan Rasul dalam dialognya dengan Ummu Salamah. Pengen jadi saingan berat bidadari yang cantik jelita, baik akhlaknya, tak pernah tersentuh, lembut, dan seterusnya???
Caranya adalah jadilah BIDADARI-BIDADARI DUNIA (Wanita Sholehah) yang lebih dari segala keindahan bidadari-bidadari surga.
Sumber:
Strawberry
Referensi Lainnya :
http://kembanganggrek2.blogspot.com/
0 Response to "Saingan Berat Bidadari Surga"
Post a Comment