ANDAIKAN DIA ADALAH ANAKKU

Sungguh berat untuk terus melanjutkan hidup ini tanpa adanya seorang buah hati, hubungan pernikahan yang telah dijalani bertahun-tahun menguji kesabaran dan kesetian.
Terkadang aku bertanya dan munkin pernah menghujat (mudah-mudahan tidak) kepada Yang Maha Kuasa, kenapa?

Saat yang ku takutkan ternyata datang juga,..
Kesetiaan yang ku pertahankan ternyata hancur sudah, bukannya aku yang tidak setia, tapi dia (istriku) mulai memperlihatkan gelagat yang aneh, tingkah laku yang aneh, kebaikan dan rasa sayangnya juga aneh, agak berlebihan.

Apakah aku salah memberi dia kebebasan untuk berkarir, memberi dia kesempatan untuk mengembangkan kemampuan dan keahliannya? Aku rasa tidak. Tapi: kebaikan dan kebebasan yang aku berikan ternyata disalah gunakan, rasa percayaku padanya dikhianati, dia mulai menjalin hubungan terlarang dengan orang yang baru dia kenal.

Dengan berjalannya waktu, aku coba untuk bersabar, ku coba untuk membujuknya dan memperingatkannya untuk tidak bermain api, untuk menjaga harga diri dan kehormatan suami, ternyata semuanya sia-sia..
Bagaikan petir di siang hari.. tanpa angin, tanpa hujan... dia minta "CERAI"..
Rasanya tiada terperi, tiada bisa aku menahan air mata, yang tanpa sengaja mengalir mengikuti rintihan hati, aku kedinginan, dan kembali aku bertanya "KENAPA?"...

Dia mulai tidak mau ditemua, seolah-olah aku yang telah melakukan kesalahan, bahkan diapun telah mengklaim bahwa dia telah menikah... ? Hancur berantakan perasaanku bagaikan pecahan kaca.. rasanya tidak akan bisa kembali utuh, aku terluka, aku dihempaskan... Aku laki-laki lemah..

Kucoba tetap menghibur hati, mencoba menerima semua apa yang telah terjadi, ku terus berjalan, bekerja mencoba melupakan, dan berharap semuanya adalah mimpi.

Setahun sudah tanpa terasa waktu berlalu, sedikit-demi sedikit kubalut luka ini...
Disaat hatiku mulai tenang, tiada lagi gelora dan riak yang mengombang ambing, disaat perahu melaju dengan tenang mengikuti semilir angin timur meraungi samudera luas..
Ku terima sebuah telepon dari dia (setahun tanpa kabar, sekarang telpon? ada apa gerangan), kembali kepedihan mulai merambat ke dadaku..menjalar dari ujung jari menuju jantung.

"Mas... Aku hamil!" (hp ku bicara)
Walau jantungku bergemuruh dahsyat, kecoba untuk mengontrolnya biar aku tidak kena serangan. Ku hela dan ku atur nafasku, biar aku kelihatan tidak terkejut..

"Ya,. kamu kan tau siapa yang menghamilimu khan?, kamu juga tahu siapa bapak janin yang ada di rahimmu kan?", terus kenapa dengan aku?".. "Bukankah kamu telah menganggap bahwa aku bukan suamimu lagi,?". Kutahan rasa amarah dihatiku.. (Tapi kenapa aku marah ya?).
"Maafkan aku Mas, aku salah, aku menyesal".. (hp ku menangis).

Sifat dasar menusia, meyesal setalah semuanya terjadi dan terlambat..
Aku terdiam dan hp ku pun terdiam, selam beberapa menit... tut tut tut tut tuuuuuuuuuuuuuuuut, hp ku diskonek.
Ku terhenyak.. Terduduk, mengambang diantara dua dunia yang fana, antara ada dan tiada, antara percaya dan tidak percaya, ternyata ini terjadi, dan telah terjadi, mimpi dan rasa yang mengganggu dan yang selalu kutakutkan terjadi sudah, karena aku tau sifat istriku.. "Nasi sudah jadi bubur", Everthing has done..
Ku menjadi laki-laki yang tidak berdaya, hilang sudah rasa percaya diriku,.. dikhianati, arang telah tercoreng dikeningku, aku .... aku.... entahlah, aku ini apa dan siapa..

Hari berganti hari, minggu berlalu sudah berganti dengan bulan, bulan menghampiri tahun, tanpa terasa begitu cepat waktu berlalu, sepertinya semuanya baru kemaren terjadi, rasanya masih ada bekas dan jejak-jejak yang belum terkikis, masih panas diingatan dan masih jelas terpampang di depan mata, masih seperti kemaren..

Suatu hari aku online di facebook, ada yang me add aku sebagai friend, tadinya aku membiarkan saja, karena ku tidak kenal, karena aku tidak sembarangan me add friend yang tidak aku kenal dengan baik, tapi entah kenapa yang satu ini membuat aku tertarik, foto profilnya seorang bayi mungil, perempuan dan lucu,.. ku tertarik akan senyum sang bayi.. terus ku tatap foto itu, seolah-olah dia makin tersenyum seolah-oleh mengucapkan "hai"..
Makin membuatku penasaran.. untung ini akun masih bisa melihat profilnya dan kirimannya..
Ku baca dengan hati-hati, bagaikan seorang detektif ku fahami setiap kata-kata yang ditulis disana..
"Astagfirullah".. ternyata itu adalah akun dia. dan bayi itu?
Bayi imut nan manis.. ternyata.. bayi dia....
Ya Tuhan, bayi itu anaknya dan
"BUKAN ANAKKU"

ooooOOOoooo

0 Response to "ANDAIKAN DIA ADALAH ANAKKU"

Post a Comment